Selasa, 09 September 2008

Membangun Kepercayaan Diri

Respon atas Pertanyaan Santi Pardede Semester I kls C NPM 0802070116

Percaya diri dan Rendah Diri


Kepercayaan diri (self confidence) adalah satu ciri kepribadian yang terdapat di dalam diri manusia. Orang yang percaya diri biasanya orang yang merasa yakin akan segala apa yang ada di dalam dirinya, potensi yang ia miliki, keyakinan dirinya untuk bisa maju dan sukses seperti orang lain, mereka adalah orang-orang yang tidak perduli dengan cercaan-cercaan negatif ketika ia melakukan sesuatu yang benar.

Pernah kita mengalami di satu sisi kehidupan menjadi orang yang tidak percaya diri berada di tengah-tengah lingkungan, entah itu lingkungan pergaulan, pekerjaan, dan lingkungan lainnya. Merasa sunyi di tengah-tengah keramaian, merasa sendiri dalam hiruk pikuknya kehidupan, perasaan tak mampu, orang lain lebih sukses dan lebih berpeluang dibanding diri kita? Ini semua contoh-contoh ketidakpercayaan diri.

Mengapa kita tidak percaya diri? Faktor penentunya bisa dari keluarga, keluarga yang terlalu otoriter akan menyebabkan rapuhnya kepercayaan diri anak, keluarga yang penuh dengan fasilitas yang memanjakan hidup juga mendorong anak menjadi tidak percaya diri, semuanya tergantung kepada orang tua. Faktor penyebab lainnya bisa dari lingkungan yang menganggap rendah orang lain dalam struktur sosial, .

Namun semua itu tidak boleh berlarut-larut ada di dalam diri kita, ketidakpercayaan diri mengakibatkan sulitnya seseorang untuk menggapai sukses di dalam hidup. Tugas kita adalah merubah diri, mulai dari detik ini juga untuk menjadi seorang yang tangguh menjalani kehidupan.

Dalam tulisan singkat ini kita akan diajak untuk berpikir dan melakukan hal-hal yang bisa membangkitkan kepercayaan diri.

Ciptakan Kesadaran dan Komitmen

Semua manusia pada awalnya dilahirkan sama, itu komitmen yang perlu ada dan ditanamkan jauh-jauh di lubuk hati terdalam. Dalam ajaran agama Islam, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang bertakwa, bukan orang kaya, bukan mereka yang memiliki mobil mewah, tidak mereka yang cukup pintar berbicara dengan orang lain dan menjadi dikagumi di tengah lingkungan. Bagusnya wajah tidak menjadi ukuran, begitu pula intelektual yang tinggi belum tentu menjadikan ia sebagai seorang yang berhasil dalam kehidupan.

Semua manusia awalnya sama, tergantung dirinya akan ia ingin menjadi apa dan mau kemana dirinya dibawa. Ada anak yang awalnya tumbuh sebagai seorang pemalu, tidak memiliki kepribadian menarik, selalu dicemoohkan di dalam lingkungan pergaulan, namun dalam perkembangan fisik dan jiwanya, setelah mengecap pendidikan di perguruan tinggi maka ia berubah drastis dari dirinya semula, ia menjadi sosok yang penuh percaya diri dalam setiap situasi. Apa yang ia lakukan?
Cukup sederhana, pada awalnya dia berkomitmen ingin merubah dirinya yang negatif menjadi seseorang yang berjiwa positif. Komitmen ini begitu penting bagi manusia, sama halnya dengan sebuah niat. Niat atau komitmen yang dihunjamkan di dalam diri sendiri akan menjadi pondasi awal untuk bangkit berubah dari keadaaan semula. Niat dan komitmen inilah sebagai pemicu awal bangkitnya gairah di dalam diri kita untuk selanjutnya akan ada efek-efek lain yang timbul dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, itu timbul karena pondasi awal kita telah ada, itu bisa terjadi karena pikiran, hati, dan fisik kita telah bersatupadu, berkolaborasi untuk melakukan perubahan karena ada janji di dalam diri sendiri.

Berkatalah kepada diri sendiri….
Saya berubah …saya berubah
Bayangkan di dalam pikiran Anda sosok diri Anda yang percaya diri
di setiap waktu dan kondisi
Bayangkan Anda adalah pemberani, luwes, berpenampilan menarik



Berbicaralah

Selama ini kita merasa malu di dalam lingkungan, kenapa harus malu? Berbicara di depan orang banyak, di depan publik, di depan kelas, adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Umumnya orang akan merasa berdebar ketika akan memulai berbicara, keringat mengucur di dahi, dan kata-kata yang telah dikonsep sedemikian rupa menjadi hilang.

Semua orang begitu, orang-orang terkenal di dunia yang selalu tampil di depan publik akan merasa berdebar untuk memulai berbicara, bahkan sampai saat ini saat dirinya telah begitu tenar di mata umum. Kalau mereka saja berdebar, takut, dan gelisah, berarti tidak masalah karena semua orang mengalaminya bukan hanya diri kita sendiri. Perasaan seperti itu biasanya timbul hanya sesaat, begitu mulut sudah berbicara sepatah maka ia akan bersambung menjadi dua patah, tiga patah, dan akhirnya kita benar-benar berbicara.

Bagaimana hal itu dimulai? Bagaimana bagi orang yang pertama sekali berbicara dan memang belum pernah dilakukannya selama ini? Tidak mengapa, itu sama saja dengan proses latihan, tidak ada sesuatu yang di awal berjalan begitu sempurna. Tidak ada seorang anak yang begitu terlahir bisa berjalan, awalnya ia merangkak, jatuh, namun ia tidak putus asa dan terus belajar berjalan, akhirnya ia benar-benar bisa berjalan dan bahkan berlari.

Sama saja, awalnya kita berbicara akan terbata-bata, berkeringat, dan ditertawai orang lain. Semua orang mengalami hal itu. Lakukan terus, jangan hanya sekali. Manfaatkan setiap situasi dari yang kecil seperti di rumah, di antara teman-teman, berbicara saja, latih kemampuan Anda. Lalu lakukan di depan publik yang kecil dan lama-lama beralih ke lingkungan yang lebih luas.

Nikmati apa yang kita alami dalam berbicara, nikmati saat-saat berkeringat kalau bisa katakan bahwa Anda sedang berkeringat biar suasana jadi meriah, biarkan orang tertawa dan mencibir, nikmati cibiran mereka, toh mereka juga belum tentu bisa berbicara baik jika mereka yang berada di depan. Jadi sama saja, kita dengan mereka tidak jauh berbeda.

Biarkan diri berkeringat pada saat berbicara di depan publik
Alami saja perasaan itu, nikmati
Lakukan lagi, terus saja lakukan berulang-ulang



Bertemu dengan Orang-orang Baru

Jangan menutup diri, jangan menganggap diri lemah, terlalu unggul, terlalu miskin, terlalu kaya, terlalu bodoh, terlalu pinter. Untuk sukses dan memiliki kepribadian menarik kita harus banyak berinteraksi dengan orang lain.

Anggap saja pada awalnya kita tidak diterima di lingkungan baru, karena level kita jauh lebih rendah dari mereka. Tapi yakinlah itu hanya perasaan diri sendiri saja yang bermain di dalam hati. Mungkin saja mereka tidak menganggap itu kepada diri kita. Andaikan memang demikian, biarkan saja, berinteraksilah terus, datangi mereka, berulang-ulang. Biasanya orang sulit menerima orang-orang baru di sekelilingnya, tapi tak bertahan lama. Jika kita bersedia untuk terus masuk ke dalamnya maka lama kelamaan kita akan diterima dan menjadi bagian dari diri mereka.

Hal yang perlu dipersiapkan adalah memberikan sesuatu yang positif kepada mereka entah itu dalam bentuk pemikiran, pengalaman diri, keunggulan diri yang tidak mereka miliki, buku-buku bacaan, lagu-lagu, antivirus baru, dan bahkan emping melinjo yang memang sengaja dibeli di pasar digoreng dengan tangan sendiri lalu berikan dengan ikhlas kepada mereka. Umumnya orang akan senang menerima sesuatu yang tidak ada pada diri mereka sendiri.

Cari lagi orang-orang baru. Bisa saja mendatangi orang yang terlalu sombong sekalipun, tidak mengapa yang penting orang baru. Datangi mereka dan ambil hatinya, berikan sesuatu yang bermanfaat kepada dirinya. Perhatikan mereka, dengarkan ucapan dan keluh kesah mereka, lakukan dengan tulus. Banyak yang bisa dipetik dari orang-orang yang sombong sekalipun.

Datangi orang-orang pintar, tanyakan kepada mereka hal-hal yang tidak kita ketahui, mereka akan senang hati jika dimintai pendapat. Dengarkan ucapan mereka, tidak perlu kita banyak berkomentar jika kita tidak mengetahui atau menguasai pembicaraannya, hanya mendengarkan saja sudah cukup.

Temui mereka yang hidup glamour, mereka yang sulit hidup, temui pejabat, bicaralah juga kepada tukang becak. Datangi orang alim, jangan hindari jika ada orang yang buruk mendekati kita. Terima mereka semua, mereka akan mendukung Anda di dalam kehidupan, mereka akan menjadikan diri Anda sebagai bagian dari dirinya, yang harus disapa, didengar, dibantu, ditemani, didukung. Jika ini telah menjadi bagian dari hidup kita, apa lagi yang perlu dikhawatirkan tentang kepercayaan diri yang rendah, toh semua kalangan sudah menerima kita. Yang membuat kita tidak percaya diri adalah karena perasaan bahwa ada orang lain yang tidak menerima kita diantara mereka. Belajarlah dari orang lain. Semua akan mengisi relung-relung kepribadian kita, dan akan membentuk diri sebagai seorang yang percaya diri di tengah situasi dan kondisi apapun.

Cari orang-orang baru setiap hari, satu hari seorang saja
Dari kalangan apapun dan siapapun dia
Temani mereka, ambil pelajaran darinya
Ketika mereka menerima diri kita
Tak ada lagi masalah krisis kepercayaan diri

Membaca

Banyak orang mengatakan bahwa diri kita tergantung apa yang kita baca. Jika kita selalu membaca cerita-cerita negatif kita akan terpengaruh kepadanya, mungkin saja akan menjadi seperti apa yang kita baca, ya menjadi orang yang negatif.

Bacalah buku-buku, majalah, koran, internet untuk mengisi kekosongan jiwa kita dari hal-hal yang positif dan berguna. Ini akan menjadi seperti makanan yang dapat menyehatkan tubuh jiwa kita. Jiwapun seperti fisik, ia akan kelaparan jika tidak ada makanan, selanjutnya akan menjadi lemah, tak bergairah, yang timbul di dalam diri dan perilaku sehari-hari adalah sesuatu yang negatif. Inilah yang dapat menyebabkan turunnya kepercayaan diri dalam menghadapi kehidupan di lingkungan apapun.

Jika kita merasa sedang mengalami krisis kepercayaan diri, coba pergi ke toko buku jika memiliki uang banyak atau pergi ke perpustakaan umum, perpustakaan kampus yang tidak memerlukan pengorbanan besar.

Cari bacaan tentang membangun kepribadian. Saat ini banyak sekali buku-buku semacam itu di rak-rak buku, lahap saja, jangan malas jika Anda memang berniat ingin merubah diri. Jika awalnya malas, enyahkah rasa itu dari dalam diri. Mudah-mudahan setelah melewati selembar dua lembar akan didapati kata-kata dan kalimat-kalimat yang bisa meletup-letupkan jiwa. Kata-kata dapat membangkitkan kesadaran diri dari kelupaan yang selama ini telah berurat akar di di dalam diri, kata-kata seperti halnya syair-syair dalam lagu-lagu romantis cukup mampu menggugah perasaan dan membawa diri kepada keadaan berbeda dari sebelumnya. Begitu juga kata-kata di dalam buku, jika syair-syair di dalam musik menggugah rasa cinta maka kata-kata di dalam buku akan menggugah sisi hati kita.

Baca buku-buku Islam, terutama yang mengkaji tentang hati, ruhaniah, akhlak, yang di dalamnya bercerita tentang nonmateri. Buku-buku ini akan menyentil diri kita, perkataan-perkataan ulama dan orang-orang berilmu datang dari kebenaran yang semuanya berasal dari Allah, tulisan-tulisan mereka mengandung daya spiritual yang cukup menggugah hati. Obat hati harus dengan hati. Orang yang tidak percaya diri hatinya sedang sakit, maka obatnyapun harus dari hati, yakni kata-kata yang disampaikan dengan hati oleh orang-orang yang benar dan dituangkannya di dalam tulisan.

Bacalah tulisan-tulisan positif
Ia akan menjadi gizi yang bisa
mendorong mengarahkan diri menuju sosok
yang penuh kepercayaan diri